Berdiri di Hadapan Para Pemimpin

Amsal 22:29 - Pernahkah engkau melihat orang yang cakap dalam pekerjaannya? Di hadapan raja-raja ia akan berdiri, bukan di hadapan orang-orang yang hina.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 8; Matius 8; 2 Raja-Raja 7-8

Wow... ini dia salah satu ayat jagoan saya!!! Dalam New American Standard Bible, dikatakan, ‘Do you see a man skilled in his work?' Ternyata Alkitab sama sekali tidak menyangkal bahwa ‘skill' (keahlian) merupakan salah satu penentu kemenangan kita. Bahkan di dalam Perjanjian lama, Allah menggunakan orang-orang yang ahli (skillful man) untuk membangun Kemah Suci dan Bait Allah.

Bahkan tentang Daud, Alkitab pernah mencatat, ‘Ia menggembalakan mereka dengan ketulusan hatinya, dan menuntun mereka dengan kecakapan tangannya (Mazmur 78:72)'. Di dalam bahasa Inggris, ayat ini berbunyi, ‘And David shepherded them with integrity of heart; with skillful hands he led them'. Hati seseorang membuatnya berkenan kepada Allah, sedangkan keahliannya membuat ia berkenan di hati manusia. Kebesaran kita ditentukan oleh hati kita, kemajuan kita ditentukan oleh cara berpikir kita, produktivitas kita ditentukan oleh keahlian kita. Dan waktu Tuhan melimpahkan anugerah-Nya, maka kita akan diangkat menjadi seorang pemimpin yang mempengaruhi dunia ini.

Jangan puas jika hari ini kita hanya terinspirasi oleh kehidupan orang lain. Pastikan bahwa suatu hari kelak, akan banyak orang yang terinspirasi oleh kehidupan kita. Saya memiliki sebuah mimpi... bahwa suatu hari nanti saya akan berdiri di hadapan para pemimpin. Karena itu, inilah waktu untuk berlatih dan mempersiapkan diri. Berlatih merupakan proses mengubah kemampuan (ability) menjadi keahlian (skill).

Pemimpin merupakan penjaga budaya di area kepemimpinannya (negara, suku bangsa, organisasi, gereja). Waktu kita mampu menginspirasi para pemimpin dan membantu mereka untuk berubah, maka kita memiliki kapasitas untuk mengubah budaya sebuah negara, suku bangsa, organisasi atau gereja.

Saya tahu, jika saya membangun pola pikir dan mentalitas para pemimpin generasi ini, maka saya sebenarnya sedang membangun pola pikir dan mentalitas generasi ini. Untuk yang satu ini, sikap malu-malu sudah tidak diperlukan lagi.

Mengembangkan keahlian sama halnya dengan melipatgandakan talenta yang Tuhan percayakan dalam hidup Anda.

Jawaban.com

Previous
Next Post »