Salah Menaruh Hati

Hakim-hakim 14:2 Ia pulang dan memberitahukan kepada ayahnya dan ibunya: "Di Timna aku melihat seorang gadis Filistin. Tolong, ambillah dia menjadi isteriku."

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 59-60; Markus 3-4; Bilangan 1-4

Keperkasaan Simson sangat menakjubkan. Ia lahir karena kasih karunia Allah. Allah telah memperlengkapi dengan kekuatan yang luar biasa sejak lahir. Tetapi sayang, keperkasaannya hilang karena salah menaruh hatinya. Tradisi Israel melarang untuk kawin campur yang gawur dengan bagsa-bangsa lain. Simson sebagai orang Israel asli tentu mengenal tradisi tersebut. Ia menyepelekan larangan Allah. Simson lebih memperhatikan kecantikan Delila, dibanding peraturan Allah.

Dalam memilih kekasih, Simson hanya memperhatikan penampilan luar. Ia melihat Delila hanya dari sudut pandang jasmani, bukan dari sudut pandang Allah. Ia tidak mengambil keputusan berdasarkan persetujuan Allah. Akibat kesalahannya, hidup Simson bukan hanya gagal melainkan berakhir dengan tragis.

Kita mungkin tidak seperti Simson dalam hal menaruh hati. Namun tanpa sadar, kita juga melakukan hal serupa. Kita menaruh hati di tempat yang lain, pada sesuatu yang bukan Allah, misalnya hati kita lebih terpaut pada orang yang kita cintai, hobi, pekerjaan, barang baru yang kita miliki dan lain-lain. Tidak salah kita mencintai hal-hal itu, tetapi Tuhan haruslah tetap nomor satu. Ketika kita salah menaruh hati, berarti bencana bagi kita.

Waspadalah! Jika hati kita kotor, hidup kita pun tidak akan jauh berbeda.

Jawaban.com

Previous
Next Post »