Yesus Adalah Yang Terbaik

Tetapi Kristus datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang sudah ada – Ibrani 9:11

Hidup ini dipenuhi hal-hal baik. Bagi saya, alam adalah salah satunya. Beberapa hal yang bisa menghanyutkan jiwa saya adalah kilau matahari terbenam atau tetes embun yang berkilau disinari matahari di atas daun bunga mawar. Saya baru saja merekam gambar sisi bawah sayap kupu-kupu ungu berbintik merah. Bintik kecil berwarna merah bata yang cerah dengan latar belakang warna nila membuat saya terpesona. Dan baru minggu ini saya mereka gambar sebuah keajaiban, ulat peterseli sepanjang lima sentimeter yang berwarna hijau cerah sedang memulai proses menjadi kupu-kupu hitam dengan ekor bercabang yang indah. Pemazmur melukiskan dengan baik, “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya” (Mazmur 19:1)

Salah satu dari hal-hal baik lainnya yang saya miliki adalah seni dalam beragam bentuknya, termasuk musik. Saya begitu terhanyut saat mendengar oratorio Bach atau paduan suara Afrika yang riang yang diharmonisasikan sebagai suara latar dari lagu pujian Afrika favorit saya, “Tidak ada yang seperti Yesus.” Musik mengundang saya untuk terbang melampaui suara dan nada untuk selaras dengan Allah ketika lagu saya berpadu dengan lagu surga, “Anak Domba yang disembelih itu layak.” Ada hal-hal yang bisa menggembirakan hati saya seperti misalnya musik.

Alam dan seni juga mengambil begitu banyak inspirasi dari filosofi, ilmu pengetahuan, sejarah, dan dunia pemikiran. Semua itu adalah “hal-hal yang baik yang sudah ada”. Saya mengucap syukur kepada Allah untuk semua itu. Semua itu membantu saya menyembah Yesus Kristus, Pemberi hal-hal baik itu.

Dikutip dari Focus on Jesus, Renungan harian setahun melalui teladan Yesus berdasarkan kitab Ibrani, Gloria Gaffa, 2008

Renungan harian

Previous
Next Post »