Kenangkan Aku

Hari itu akhirnya akan datang, ketika tubuhku akan terbaring di atas pembaringan yang bersih di sebuah rumah sakit. Pada suatu saat, seorang dokter akan menentukan bahwa otakku telah berhenti bekerja dan hidupku telah berakhir.

Bila ini menjadi kenyataan, janganlah berusaha untuk memasang pelbagai peralatan untuk menyambung hidupku secara artifisial di tubuhku. Dan janganlah mengatakan ini merupakan pembaringan matiku. Karena inilah Pembaringan Hidupku dan biarlah tubuhku digunakan untuk menolong orang lain supaya mereka dapat mengalami hidup yang lebih bermakna.

Berikanlah mataku kepada orang yang tak pernah melihat terbitnya matahari, wajah seorang bayi atau kasih-sayang di mata seorang perempuan. Berikanlah jantungku kepada orang yang jantungnya sendiri menjadi sumber penderitaan yang tak henti-hentinya.

Berikanlah darahku kepada pemuda yang telah dikeluarkan dari mobilnya yang sudah hancur, agar ia masih bisa hidup untuk dapat bermain dengan cucu-cucunya. Berikanlah ginjalku kepada seseorang yang tergantung kepada sebuah mesin, supaya dia masih dapat hidup. Ambillah tulang-tulangku, setiap otot, serat dan urat syaraf dalam tubuhku dan carilah cara untuk membuat anak yang lumpuh dapat berjalan kembali.

Periksalah setiap sudut dari otakku. Ambilah sel-selku, jika perlu, dan biarlah bertumbuh sehingga pada suatu hari seorang anak lelaki yang bisu dapat berteriak “goal” dan seorang anak perempuan dapat mendengar suara hujan berintik-rintik melalui jendela kamarnya.

Bakarlah segala sesuatu yang tersisa dari tubuhku dan sebarkanlah abunya kepada angin untuk membantu tanaman berkembang. Dan bila Anda harus memendam sesuatu, pendamlah kesalahan-kesalahanku, kelemahanku dan prasangkaku terhadap sesamaku.

Dan, bila Anda ingin mengenangku, lakukanlah dengan perbuatan yang ramah dan penuh kasih sayang atau perkataan kepada seseorang yang membutuhkannya. Bila Anda melakukan segala permintaanku, maka aku akan hidup untuk selamanya.

God’s Little Acre

Previous
Next Post »