Aku Tahu Kamu Akan Datang

Dalam perang dunia yang kedua, terdapat dua orang pemuda yang merupakan sahabat karib satu dengan yang lain. Setelah mengalami pertempuran yang amat dahsyat hari itu, salah seorang pemuda itu baru mengetahui bahwa kawan akrabnya belum kembali dari medan pertempuran hari itu. Ia tahu bahwa kawannya itu pasti masih tertinggal terluka di daerah tak bertuan. Ia kemudian minta ijin kepada komandannya agar ia boleh mencari kawannya di daerah itu.

Komandannya menjawab tidak ada gunanya untuk mencari kawannya, karena boleh dipastikan bahwa ia sudah mati setelah terluka dan harus berada di tengah-tengah pertempuran yang sengit selama satu hari lamanya. Tetapi pemuda itu terus mendesak dan akhirnya komandannya memberikan ijin kepadanya.

Setelah beberapa waktu kemudian, pemuda itu kembali dengan menggendong sesosok tubuh yang sudah tak bernyawa di atas pundaknya. Komandan mengatakan, “Aku kan sudah mengatakan bahwa tidak ada gunanya untuk mencari kawanmu itu?”

Pemuda itu menjawab dengan mata yang bersinar-sinar “Ada gunanya, pak. Aku tiba di sisinya untuk mendengar ia berbisik, “Aku tahu kamu akan datang.”

Refleksi :
Mengasihi bukan cuma menjadi dekat, tetapi menjadi sahabat yang mau mendengar keluhan sesamanya.

Previous
Next Post »

1 comments:

Write comments
gaby
AUTHOR
February 2, 2009 at 6:49 AM delete

aku bener2 tersentuh sama cerita ini,,
made me tears after I read it for the 1st time u know!!><

Reply
avatar