Pelayanan Sejati

"Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah itu untuk kemuliaan Allah" - 1 Korintus 10:31

Banyak orang Kristen terpengaruh budaya Yunani, yang menganut pemisahan rohani dan sekuler. Yang berhubungan dengan agama dianggap suci dan lebih tinggi nilainya daripada yang sekuler. Akibatnya, mereka memandang pelayanan hanyalah hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan gereja, seperti : pergi ke gereja, berkhotbah, memimpin pujian, berdoa, memberi persembahan, menjadi petugas kolektan atau penyambut jemaat. Kegiatan di luar gereja, seperti bisnis, mengajar, merawat orang sakit, menciptakan karya seni, bekerja di kantor, dsb tidak dianggap sebagai pelayanan, tetapi hanya di anggap sebagai pekerjaan semata. Jadi banyak orang yang melayani Tuhan hanya pada hari Minggu di gereja, sedang enak hari yang lain, di tempat kerja, mereka melayani diri sendiri.

Ini pandangan yang salah dan tidak alkitabiah. Paulus berkata bahwa apa pun yang kita lakukan, entah rohani atau "sekuler", jika kita lakukan untuk memuliakan Tuhan, merupakan bentuk pelayanan kita kepada-Nya. Pekerjaan kita bukan sekadar kegiatan sekuler, melainkan pelayanan kita kepada Tuhan. Jika konsep kita seperti ini, akan terjadi perubahan yang revolusioner. Orang-orang percaya akan bekerja dengan jujur, sebaik-baiknya dan menonjol di bidang kita masing-masing sehingga kita menjadi saksi Tuhan yang efektif.

JIKA ANDA BEKERJA SEBAIK-BAIKNYA DI TEMPAT KERJA ANDA DAN MEMBERKATI BANYAK ORANG, ANDA SUDAH MELAYANI TUHAN

Sumber : Renungan Malam

Previous
Next Post »