Ketegangan Keluarga

Nats : Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh anugerah (Efesus 4:29)

Bacaan : Efesus 6:1-4

Banyak konflik orangtua dan anak dibingkai oleh kata-kata: "Bapak Ibu itu kuno!" Atau, "Anak zaman sekarang tidak tahu menghormati orangtua, beda dengan zaman kami dahulu". Begitulah yang kerap terjadi dalam banyak rumah tangga. Lalu bagaimana ketegangan seperti ini mesti dikelola?

Paulus berpesan agar orangtua mendidik anak-anak dalam ajaran dan nasihat Tuhan serta bertindak sedemikian rupa agar anak paham yang mereka terima merupakan ekspresi kasih semata. Bisa jadi ajaran dan nasihat mengambil bentuk yang tegas, tetapi tak pernah ketegasan itu keluar dari hati yang membenci.

Sebaliknya, anak diminta menghormati orangtuanya, bukan hanya agar si anak beruntung ("supaya lanjut umurmu", ayat 3). Anak perlu taat kepada orangtua yang hidup dalam Tuhan karena ini merupakan sebuah perintah; suatu keharusan! Namun, ingat juga pesan Paulus, "taatilah orangtuamu di dalam Tuhan". Artinya, perspektif ketaatan pada orangtua mesti berpusatkan kepada Tuhan. Nilai-nilai ketuhanan itulah yang menjadi dasar ketaatan anak terhadap ayah dan ibunya.

Bisa saja orangtua berbuat salah, bahkan jahat. Terhadap kasus seperti ini, anak tentu harus lebih memegang kebenaran sebagai ekspresi imannya kepada Tuhan sebagai sumber segala kebenaran. Sekalipun demikian, janganlah orangtua diabaikan. Mereka tetap layak menerima hormat. Semoga sebagai anak, kita selalu menghargai orangtua dengan hati yang hormat, bukan dengan hati yang merasa "lebih" lalu meremehkan bahkan menihilkan orangtua sendiri -DKL

JIKA DAMAI YANG ANDA INGINKAN
MULAILAH dari KELUARGA ANDA-BUNDA TERESA

Yayasan Gloria

Previous
Next Post »