Hidup Hanyalah Sementara

“Saudara-saudaraku yang kekasih, aku menasehati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa” - 1 Petrus 2:11

Beberapa waktu yang lalu, saya membaca berita dukacita dari sebuah surat kabar yang menyebutkan bahwa seseorang yang sangat kaya dan terkenal di kota Semarang ini meninggal dunia. Saat itu saya sempat berpikir seberapa besar kekayaan dan harta yang dimilikinya. Belum lagi berapa hektar tanah yang dikuasainya. Tapi rupanya tidak ada sedikitpun, baik harta maupun sejengkal tanah bisa dibawa dalam kematiannya.

Memang, saat kiya hidup dalam kondisi yang serba cukup, seringkali kita tidak menyadari bahwa apapun yang ada dalam dunia ini adalah tidak kekal (sementara). Dan lewat peristiwa itu, saya diingatkan kembali bahwa segala sesuatu yang kita miliki hanyalah “titipan” dari Tuhan dan semua itu bersifat sementara.

Seringkali kita ini berjuang mati-matian untuk mencapai segala sesuatu yang sifatnya tidak kekal, bahkan rela melanggar firman Tuhan hanya untuk mencapai keinginan akan hal duniawi. Memang, hal “mengejar” dunia bukanlah suatu hal yang salah, sebab kita memang sedang hidup di dalam dunia ini. Tapi kita perlu menyadari dan mengatur keseimbangan antara jasmani dan rohani. Ingat : kita juga memiliki roh yang notabene justru bersifat kekal. Oleh karena itu, jika untuk hal yang tidak kekal saja manusia mau berjuang keras, maka sudah sepantasnyalah kita harus mau berjuang, bahkan lebih keras untuk hal yang kekal.

Hari ini, biarlah kita mulai merubah semua pandangan hidup kita yang keliru akan dunia ini. Marilah kita mulai berjuang untuk hal-hal Surgawi. Firman Tuhan dinyatakan kepada manusia agar kita mampu merubah diri menjadi seperti Kristus dan menjadi terang bagi bangsa-bangsa. Oleh karena itu, marilah kita berjuang agar kita semakin mulia bagi Tuhan, sekaligus menjadi terang bagi siapapun dan dimanapun kita berada. Ingat :Ada upah surgawi yang sudah Tuhan sediakan bagi kita dan semua itu KEKAL adanya.

“Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur. Tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya” - 1 Petrus 1:24-25

Roti Surgawi Edisi Oktober 2008

Previous
Next Post »