Permohonan Seorang Balita

Ayah bundaku, engkau segalanya bagiku. Ketika aku tidak tahu, engkaulah sumber pengetahuanku. Engkau mengetahui segala sesuatu, aku sungguh mempercayaimu. Ketika aku tidak berdaya, tanganmulah yang menopang aku. Engkau bisa melakukan segala sesuatu, aku sangat bergantung padamu. Ketika aku tidak bisa memilih, pilihanmulah yang terbaik. Engkau bisa menilai benar dan salah, baik dan buruk, bagus dan jelek.

Kasih sayangmu adalah sumber kebahagiaanku. Perlindunganmu adalah sumber rasa amanku. Rencanamu bagiku adalah masa depanku yang cerah. Aku sungguh menghargai semua pengorbananmu bagiku. Namun, kalau boleh aku memohon…

Jangan kekang aku dengan kasih sayangmu yang penuh kekhawatiran agar aku bisa bebas bergerak. Jangan ikat aku dengan perlindunganmu yang berlebihan agar aku tidak ragu untuk melangkah. Jangan memaksa aku menjadi seperti yang kau inginkan agar aku bisa menjadi diriku sendiri. Jangan manjakan aku dengan kenyamanan agar aku tidak menjadi lemah. Jangan biarkan kenakalan dan rengekanku mengendalikanmu agar aku tidak menjadi kurang ajar.

Jangan turuti semua kemauanku agar aku belajar mengendalikan diri. Jangan terlalu mengasihani kelemahanku agar aku belajar mandiri. Jangan jauhkan aku dari kesukaran agar aku belajar tegar. Jangan biarkan aku menonton adegan kekerasan dari televisi, agar aku tidak belajar brutal. Atau adegan mesum, agar aku tidak belajar cabul. Jangan ajarkan aku kebencian agar aku mengerti betapa indahnya kasih. Jangan ajarkan aku kebohongan agar aku menghargai ketulusan.

Jangan padamkan antusiasku agar aku menikmati hari-hari yang penuh kegembiraan. Jangan padamkan rasa ingin tahuku agar aku tidak kehilangan gairah untuk belajar dan menjelajah. Jangan membuat aku bingung karena melihat apa yang kau perbuat berbeda dengan apa yang kau ajarkan. Mohon tunjukkan nasehatmu dalam sikapmu supaya aku mengerti bagaimana meneladanimu.

Pujian dan sanjunganmu yang berlebihan bisa membuatku besar kepala dan lupa diri. Kecamanmu yang terlalu sering bisa membuatku kehilangan rasa percaya diri. Harapanmu yang terlalu tinggi bisa membuatku frustrasi.

Akh, betapa berat bebanmu sebagai orang tua! Padahal setiap hari engkau menghadapi begitu banyak persoalan yang harus diselesaikan. Namun demi cintamu padaku, aku percaya engkau akan selalu berusaha memberikan yang terbaik.

(Sumber : www.bayipintar.com) - dikirim oleh : Jan Limanjaya

Previous
Next Post »