Ingin Jadi Apa?

Nats : Kata Yesus kepada mereka, "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu mereka pun membawanya (Yohanes 2:8)

Bacaan : Yohanes 2:1-11

Suatu kali dalam sebuah persekutuan keluarga, saya mengajukan sebuah pertanyaan. Jika mereka diajak berandai-andai menjadi salah satu tokoh dalam kisah pernikahan di Kana, siapakah yang akan mereka pilih?

Suasana menjadi ramai. Ada yang ingin menjadi ibu Maria, sang perantara hingga mukjizat terjadi. Ada yang mau menjadi pelayan, menyaksikan bagaimana mukjizat terjadi. Ada yang ingin menjadi pemimpin pesta, yang cuma tahu beres. Ingin menjadi pengantinnya? Ada juga! Ada yang ingin jadi tempayan, wadah di mana mukjizat itu terjadi. Yang unik, ada yang ingin menjadi Yesus, sang pembuat mukjizat! Namanya berandai-andai, bisa saja ada yang berpikir begitu. Terakhir ada yang menjawab ingin menjadi tamu saja, menikmati mukjizat.

Setelah tak ada jawaban lain lagi, tiba-tiba seseorang menyeletuk, "Lalu, Anda sendiri mau jadi apa dong?". "Saya ingin menjadi air biasa yang digunakan untuk pembasuhan waktu itu," begitu jawab saya. Ya, itulah kerinduan saya. Menjadi air putih biasa, yang kemudian diubah oleh Yesus menjadi anggur. Bukan sembarang anggur, tetapi anggur yang baik (ayat 10), yang membawa sukacita bagi banyak orang.

Saya sadar, ini sangat sulit untuk dipraktikkan. Diubah oleh Tuhan Yesus bahkan bisa terasa berat dan menyakitkan. Namun, jika kita sungguh-sungguh rindu hidup kita yang biasa-biasa menjadi bermakna, bukankah kita mesti rela dikoreksi, diajar, bahkan jika perlu, dihajar? Dan satu hal yang pasti, untuk menjadi apa pun setiap kita mesti taat kepada-Nya terlebih dahulu supaya dapat menjadi berkat bagi orang lain -MNT

UNTUK MENJADI PRIBADI YANG BERHARGA
ADA HARGA YANG HARUS DIBAYAR

SABDA.org

Previous
Next Post »