Dimerdekakan

“Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.” (Roma 8:2)

Kapten dari kapal yang saya tumpangi nampak sangat ahli dan mampu dalam memegang kemudi, tetapi dia ternyata terbukti punya maksud-maksud tujuan yang jahat. Dia angkuh, dan sombong, dan seringkali mengarahkan kami ke tujuan-tujuan yang bisa merusak.

Kemudian kapal lain mendekat, dan kapten yang sebenarnya naik ke kapal. Kapten kapal palsu yang jahat itupun ditangkap, diikat dengan rantai dan dimasukkan ke ruang tahanan. Nasibnya sudah ditentukan. Nanti saat kami sampai di pelabuhan dan mendarat, dia akan dijatuhi hukuman mati.

Tetapi sesekali saya masih dapat mendengar dia meneriakkan aba-aba dan perintah dari ruang tahanan. Tanpa saya sadari, saya pun mulai mematuhi suaranya, sebelum mempengaruhi diri saya. Sering kali dia menggodai saya untuk mengarahkan kemudi kapal ke tempat-tempat yang berbahaya.

Tetapi dia diikat. Dia tidak lagi punya kekuatan untuk memaksa saya mentaati kemauannya yang jahat. Saya bebas, merdeka untuk kembali kepada kapten saya yang benar, tunduk pada petunjuk dan tuntutannya, dan mengijinkan dia untuk membawa saya ke jalur yang aman, tenang dan merapat di pelabuhan dengan selamat.

Demikian juga Kristus, Kapten yang benar dari kehidupan saya, sudah memerdekakan saya dari kuasa dosa dan kematian. Saya bebas, merdeka untuk berkata “tidak” pada dosa dan berkata “ya” pada kebenaran.

Barangkali saya masih saja mendengar teriakan-teriakannya yang mencoba untuk mempengaruhi, tetapi kehidupan lama sudah ditentukan untuk mati. Saya bebas, merdeka untuk mentaati Guru saya yang baru, dan menghasilkan buah rohani dari kehidupan kudus.

Doa: “Aku memuji Engkau dan berterima kasih TUHAN, karena sudah memerdekakan aku dari kuasa dosa dan kematian. Tolonglah aku untuk hidup dalam ketaatan dan sukacita pada suara-Mu.”

Pdt. Dr. Paulus Trimanto Wibowo, Yogyakarta

Previous
Next Post »