Sangkot Manurung

Setahun yang lalu, saya bertemu dengan pemuda yang namanya Sangkot Manurung, waktu itu ada KKR GBI Bethany, dia memperkenalkan dirinya kepada saya, yang ternyata dia masih pengangguran. Kebetulan sekali ada lowongan di Departement tempat saya bekerja dan saya coba bantu, Puji Tuhan, dia diterima.

Setelah dia bekerja, saya sering mengajaknya ikut kebaktian. Dan saya melihat dia memiliki kerinduan yang dalam untuk mengasihi Tuhan, dia bertobat dan mengalami banyak perubahan dalam sikap dan prilaku. Mungkin karena keterbatasan waktu saya dengan dia, saya tidak bisa maksimal membimbingnya (memuridkan) untuk belajar firman Tuhan. Hanya kalau dia ada masalah selalu datang kepada saya, akhirnya dia berjemaat di Gereja ****.

Pernah suatu kali dia cerita bahwa dia membawa jimat dari Medan, dan diam-diam dia buang jimat tersebut tanpa melalui doa pelepasan, dan menurut dia waktu dibuka ada sesuatu yang masuk dari kain pembungkus jimat tersebut. Memang tidak ada pengaruh langsung dalam kehidupannya waktu itu.

Selanjutnya dia sharing dengan saya tentang perilaku stafnya yang sering menyuruhnya memijat, biasanya sehabis memijat stafnya langsung sholat dan itu membuat badan Sangkot capek dan lemas, setelah saya selidiki ternyata stafnya pelatih ilmu tenaga dalam, jadi menurut orang ada kemungkinan waktu dia memijat, tenaga Sangkot diserap. Saya sudah panggil Stafnya untuk tidak mengulanginya karena jelas sudah menyalahi aturan kerja. Ternyata kejadian ulang ini terulang kembali, yang akhirnya saya tahu dia lakukan dengan terpaksa dan dibawah intimidasi.

Akibatnya dia mengalami depressi berat, dan sudah ada gejala kelainan jiwa. Saya berpikir mungkinkah ada korelasi dari dua kejadian yang dialaminya? Karena setiap kali bicara dia bilang saya diancam dan mau dibunuh oleh Pak Sugeng (nama Stafnya), yang sangat mengherankan dia bicara kasar kepada saya, hanya karena saya tidak bisa mengantarnya ke Sekretariat GBI Bethany Jambi untuk didoakan (Mungkin juga karena tidak ada kenalannya di Sekretariat), kebetulan waktu itu saya sibuk karena banyak pekerjaan. Dan saya sarankan dia pergi sendiri. Ternyata sehari sebelumnya dia sudah konseling dengan salah seorang Worship Leader, dan menurut WL tersebut ada roh maut mau merebutnya.

Saya ambil kesimpulan untuk segera minta dia doa pelepasan, dan tentunya saya tidak bisa lakukan sendiri karena perlu pelayanan khusus untuknya. Dan saya juga telah mengurus surat cutinya agar dia lebih banyak waktu untuk istirahat.

Hanya berselang 1 jam setelah kami bicara pada tanggal 15 November 2001 saya dapat khabar dia bunuh diri dan melompat ke Sungai Batang Hari, tetapi tidak sampai meninggal. Saya percaya karena belum waktunya, Tuhan menolongnya lewat orang-orang yang kebetulan sedang habis mengubur orang yg baru meninggal dekat pinggir sungai. Mereka memanggilnya karena sudah berada ditengah Sungai yang cukup besar, dan entah bagaimana proses penyelamatannya saya kurang tahu persis.

Saya dipanggil Aparat, karena dari pengakuan dia hanya saya yang dapat menolongnya dan mengerti isi hatinya, mungkin juga karena kedekatan saya selama ini, saya pun berangkat menjemputnya. Setelah bertemu kami berpelukan dan menangis, karena saya tidak menduga dia akan seperti itu. Padahal dia saya berangkatkan untuk pergi didoakan, tetapi dalam perjalanan dia melompat dari motor yang ditumpanginya dan melakukan hal yang sangat tidak berkenan dihadapan Tuhan. Saya tahu dia lakukan dengan tidak sadar.

Setelah saya bawa ke Klinik Perusahaan, belum juga ada perubahan yang berarti, akhirnya keluarganya memutuskan untuk membawanya pulang ke Medan. Ternyata setelah dirundingkan dia dibawa ke Gereja tempat dia berjemaat untuk doa pelepasan, dan disana dia dilayani ± 4 hari. Saya pergi mengunjunginya dan tidak pernah ketemu. Saya dapat khabar roh maut yang ada dalam tubuhnya semakin kuat dan nampaknya dia semakin parah, dia berusaha bunuh diri lagi, setelah melarikan diri dari pelayanan Gereja tersebut. Akhirnya atas rujukan perusahaan dia dibawa ke Rumah Sakit Jiwa.

Singkat cerita, pada hari Minggu tanggal 25 November 2001, saya beserta teman sepelayanan disini berkunjung ke RSJ, kami bersehati berdoa dan naikkan pujian penyembahan bagi DIA YESUS, kami minta belas kasihan Tuhan turun atas dia. Sambil tumpang tangan saya minta Urapan Raja (Otoritas) turun, saya suruh salah seorang memeluknya penuh kasih, kami arahkan tangan kami kepada dia, kurang lebih ± 30 menit, kami terus berdoa, kami rasakan hadirat Tuhan sangat kuat diruangan itu dan banyak orang bahkan petugas RSJ datang melihat kami. Roh Kudus yang menuntun saya untuk berdoa dan saya minta Api Roh Kudus membakar setiap roh-roh jahat yang ada dihati, pikiran dan tubuhnya. Sampai saya berdoa seperti ini, "Dengar ini hai iblis, roh maut, roh yang membelenggu anak ini.. dengar.. dengar ini.. dengarrrr.. engkau tidak ada tempat dalam tubuh, hati dan pikiran anak ini, sekarang kami usir engkau didalam nama Yesus, bilur-bilur kasih Yesus yang akan menyembuhkan."

Setelah itu Sangkotnya muntah, hal ini menambah iman percaya kami, terus kami perangi iblis itu. Dan terakhir saya ajak naikkan pujian yang lemah dikuatkan, yang miskin diperkaya, yang sakit disembuhkan. dst. Kami akhiri kunjungan kami dengan penuh sukacita dan kami sarankan juga agar dia tidur.

Waktu kami pulang ternyata dari pihak RSJ keberatan dengan acara kami, mereka bilang mengganggu, tetapi setelah saya jelaskan dan merendahkan diri minta maaf, akhir mereka bisa terima, ini juga karena kebaikan Tuhan melembutkan hati petugas RSJ.

Setelah hari Selasa kemarin, saya ingin sekali membagikan hal ini kepada Saudara/i di milis BOF dan RTM untuk bantu mendoakan, tetapi tidak kesampaian karena kesibukan di Kantor. Setelah saya pulang Kantor, ada keluarga Sangkot menjemput saya, dia tidak cerita apa-apa, dia hanya mengajak saya kerumahnya, sungguh saya tidak menyangka Sangkotnya telah pulih dan Senin kemarin sudah diizinkan pulang dan dapat bekerja seperti biasa. Saya bersorak memuji kebesaran Tuhan Yesus, saya menangis, sebab Tuhan kita sangat ajaib, saya baru melihat muzijat Tuhan yang luar biasa terjadi, tak henti-hentinya saya mengucap syukur atas kesembuhan yang Sangkot alami. Saya khabarkan berita ini kepada teman yang lain, kami penuh sukacita, dan malam tadi ketika kami mau audisi, Sangkot sudah bisa ikut, hanya saya sarankan untuk istirahat dulu.

Saudara/i saya yang saya kasihi dalam Tuhan Yesus, inilah saatnya Tuhan memakai setiap kita untuk melakukan perkara ajaib, saya pribadi belum pernah mendoakan yang seperti ini, kami telah memperkenalkan Kuasa Tuhan Yesus kepada banyak orang di Rumah Sakit Jiwa, kita doakan agar hal tersebut membawa pertobatan bagi mereka yang mendengarnya.

Sekian kesaksian saya, kiranya menjadi berkat buat kita semua. GBU.

Previous
Next Post »