Melayani Sesuai Karunia

Nats : Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan kasih karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengelola yang baik dari anugerah Allah (1 Petrus 4:10)

Bacaan : 1 Petrus 4:7-11

Sekelompok pemangkas rambut kristiani ingin melayani Tuhan sesuai talenta mereka. Lalu muncullah ide unik. Sebulan sekali mereka mendatangi kawasan kumuh, panti wreda, dan tempat perawatan orang cacat. Dan dibukalah layanan perawatan kecantikan gratis. Setiap orang dilayani layaknya pelanggan eksklusif. Dihormati. Dicintai. Hasilnya? Banyak yang tersentuh. "Orang-orang ini memberi saya harga diri," ujar seorang ibu miskin. "Saya dan kedua putri saya tak mampu pergi ke salon. Kini, tiap bulan saya bisa menatap diri di cermin dengan bangga. Mereka membuat saya merasa berharga, cantik, dan layak untuk hidup."

Petrus menyerukan agar di akhir zaman ini kita bersungguh-sungguh mengasihi sesama. Kasih yang sungguh itu nyata, bukan hanya kata. Kasih yang sungguh itu polos, bukan hanya polesan. Petrus memberi contoh. Jika memberi tumpangan pada orang asing, lakukan dengan sepenuh hati. Pelayanan setengah hati menghasilkan sungut-sungut. Orang tak merasa dikasihi jika kita melakukan tindakan kasih tanpa kasih. Kasih yang sungguh juga harus kreatif. Ia mendorong kita menemukan dan memakai segala karunia yang Tuhan berikan untuk melayani sesama. Dengan cara itulah Allah dimuliakan.

Karunia Tuhan bagi setiap orang berbeda, tetapi pasti ada. Banyak orang menganggap diri tak bisa apa-apa, hanya karena tidak bisa bernyanyi atau bermain musik di gereja. Padahal apa pun kemampuan kita, bisa dipakai untuk melayani. Para pemangkas rambut bisa melayani dengan sisir, gunting, dan senyuman. Seorang sopir bisa mengantar lansia ke gereja. Anda pun pasti bisa berbuat sesuatu —JTI

ORANG YANG HATINYA DIPENUHI KASIH TUHAN
TIDAK PERNAH KEKURANGAN LADANG PELAYANAN


SABDA.org

Previous
Next Post »