Kasih KaruniaKu Cukup Bagimu

Pada suatu pagi, belum lama berselang, dengan susah payah aku berusaha keluar dari bak mandi. Aduh sakitnya! Rasa sakit menyentakku ketika lutut yang sudah menderita rematik itu mengeluarkan suara seperti onderdil yang sudah berkarat, tulang terhadap tulang, ketika aku berusaha keluar dari air. Rasa sakit di tulang-tulang tanganku dan di bagian sendi-sendi siku ketika aku memegang pinggiran dari bak mandi dan mengangkat tubuhku keluar.

Aku biasanya mandi dan menggunakan bak mandi untuk berileks pada saat-saat tertentu. Aku berusaha untuk berdiri tegak dan mempertahankan keseimbanganku. Namun kaki-kakiku yang sudah bengkok tidak dapat kuluruskan kembali, padahal aku tidak mau jatuh. Demikianlah pada pagi hari itu aku merangkak keluar dari bak mandi.

Setetes air mata jatuh dari mata kananku dan langsung turun ke hidungku. Aku menarik napas panjang dan berdoa, ”Tuhan, sembuhkanlah tubuhku yang sakit ini!” Langsung sebuah ayat muncul dalam pikiranku. “Cukuplah Kasih karunia-Ku bagimu sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” (2 Kor.12:9)

Terus terang, aku lebih senang mendengar, ”…imanmu telah menyelamatkan engkau.” (Mat.9:22), seperti wanita itu yang menderita pendarahan dan disembuhkan. Bagaimanapun juga, aku tak pernah menemukan dalam ke empat Injil, di mana Tuhan Yesus berkata, “Tidak!” terhadap permintaan akan kesembuhan.

Namun, “kasih karuniaKu cukup bagimu” yang dibisikkan dalam hatiku, membuat aku mengeluarkan air mata dan penghiburan di dalam hatiku”

Aku senantiasa menggantungkan kepada kasih karunia Tuhan di dalam pekerjaan pelayananku. Aku sejak dini telah belajar bahwa di dalam perjalananku dengan Tuhan aku tak dapat berbuat apapun tanpa kasih karunia-Nya.

Namun aku tak pernah berpikir untuk memerlukan kuat kuasa-Nya di dalam membersihkan rumah tanggaku, memasak makan malam keluarga, berbelanja, melakukan berbagai tugas rumah tangga, antri dan mandi. Hal hal itu aku telah melakukaannya tanpa ada pikiran sedikitpun untuk mengandalkan diriku kepada kuat-kuasa Tuhan.

Pada pagi itulah, tatkala aku merangkak keluar dari bak mandi dan diingatkan bahwa kuasa-Nya telah dibuat sempurna dalam kelemahanku, Tuhan agaknya ingin mengatakan kepadaku, ”Bukan hanya untuk proyek-proyek yang besar Aku ingin memberimu kekuatan kepada kelemahanmu dengan kasih karuniaKu. Akupun akan memberi kekuatan agar engkau dapat keluar dari dalam bak mandi dan aku akan memberikan kekuatan untuk membersihkan ruang dudukmu, ketika engkau antri di toko atau apapun yang engkau butuhkan, terlepas akan penderitaan tubuhmu.

Kini aku mulai mengerti! Selama bertahun-tahun, Tuhan memberikan kemampuan melampaui kekuatanku sendiri yang amat terbatas untuk melayani-Nya. Aku selalu menggantungkan diriku akan hal itu! Kini aku menjadi sadar, bahwa akupun dapat meminta kepada Tuhan akan kasih karunia-Nya untuk dapat melakukan tugas-tugasku sehari-hari di tengah-tengah rasa sakit tubuhku!

Aku tetap tak selalu dapat mengerjakan segala sesuatu yang kuingin lakukan, namun aku sedang belajar, bahwa bila ada sesuatu tugas tertentu yang harus dikerjakan, aku yakin dan percaya, bahwa Tuhan memberikan kemungkinan kepadaku atau menolong aku. Betapa menguatkannya, bahwa segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. (Fil.4:13)

Doa : Tuhan, Terima kasih, Engkau mengganti
Kekuatan-Mu dengan kelemahanku,
Keberanian-Mu dengan ketakutanku,
Kecukupan-Mu dengan kekuranganku,
Kemampuan-Mu dengan kekuranganku,
Kasih karunia-Mu untuk setiap kebutuhanku,
“Kasih karunia-Ku cukup bagimu… “


Karen Harper Del.

Previous
Next Post »