Sudahkah Yang Terbaik Kuberikan?

Sebuah perenungan dari Yohanes 12:1-8

Yesus tahu hidup-Nya tidak akan lama lagi, karena itu hati-Nya mulai gundah dan gelisah. Bukan kematian yang paling menganggu hati-Nya, melainkan kesakitan, kepedihan, dan kengerian penderitaan yang harus dialami-Nya sebelum kematian itu datang. Sebuah pesta khusus diadakan untuk Yesus di Betania (ayat 2). Ketika kematian begitu dekat, apalagi yang lebih dibutuhkan, selain ungkapan kasih yang sangat besar? Hampir semua teman dekat Yesus hadir di pesta itu. Salah satunya, Maria.

Di pesta itu, "Maria mengambil setengah liter minya narwastu murni yang mahal sekali, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau semerbak minyak itu memenuhi seluruh rumah itu" (ayat 3). Saya bayangkan, Maria bukanlah seorang yang kaya raya. Sudah pasti ia harus menabung beberapa waktu lamanya sampai berhasil membeli setengah kati atau setara dengan setengah liter minyak narwastu murni yang mahal harganya. Yudas iskariot manaksir harganya tiga ratus dinar atau setara dengan satu tahun gaji pada zaman itu. Saya tidak tahu persis berapa harga parfum. Jika harga satu botol 1--ml parfum Chanel No. 5 atau Christian Dior sekitar 1 juta rupiah, bisa Anda bayangkan berapa uang yang telah dikeluarkan Maria untuk membeli setengah liter parfum, kira-kira 5 juta rupiah.

Saya yakin, Maria, si gadis desa, tak pernah memakai parfum semahal itu. Namun ia sengaja menabung, menahan diri, supaya bisa membeli dan menyediakannya khusus untuk Yesus. Maria tak memberikan apa yang sudah ada, sebagian kecil atau sebagian besar dari apa yang ada padanya, tetapi ia secara khusus mempersembahkan yang terbaik dan termahal yang dapat ia berika kepada Yesus. Karena itulah, Yesus memuji perbuatan Maria, "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu : Di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan di sebut juga untuk mengingat dia". (Markus 14:9)

Sampai saat ini, Yesus masih menanti-nanti munculnya Maria-Maria, yang mau mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya, sehingga baru wangi itu memenuhi seluruh ruangan. Orang-orang yang tahu, kapan harus diam, kapan harus mendengar, kapan harus duduk di bawah kaki Yesus, belajar, mendengar, merenungkan, dan mencerna apa yang diajarkan Yesus. Orang-orang yang tahu, kapan ia harus bangkita, berbuat sesuatu, membawa persembahan yang terindah dan terbaik bagi-Nya, sehingga kata Yesus, "Bau semerbak manyak itu memenuhi seluruh rumah itu". (ayat 3). Apakah Anda orangnya?


Sumber : Sudahkan yang Terbaik Kuberikan?, Koleksi Khotbah Pdt. Eka Darmaputra.

Previous
Next Post »