Air Tuba Dibalas Air Susu

Anda pernah mendengar istilah hacker? Hacker—seperti kita ketahui bersama adalah penjahat elektronika tingkat tinggi yang suka membobol jaringan komputer perusahaan—sering bermain mencuri data, mengubah data atau bahkan merusak data baik untuk iseng, komersial maupun tujuan yang lebih jahat lagi.

Kalau carding? Orang yang dengan menghalalkan segala cara mengetahui nomor kartu kredit orang lain untuk tindak kejahatan. Yang paling sering adalah memesan barang dengan kartu kredit itu. Akibatnya, dia yang terima barang, orang lain yang bayar.

Sebut saja namaku Ngilam. Aku, jujur saja, adalah orang Kristen yang sering kita sebut KTP—hanya nama di KTP yang Kristen atau singkatan Kristen Tanpa Pertobatan. Aku suka melakukan carding. Jumlah nomor kartu kredit orang lain yang kukantonginya—lewat barter, hijacking dan sebagainya—cukup banyak. Dengan kartu itu aku memesan barang-barang—terutama elektronik—yang mahal-mahal dan menyuruh orang lain untuk membayar, tentu saja dengan terpaksa. Jika pemilik kartu yang sah akhirnya tahu kalau kartunya dibobol maling, mereka mengirimkan e-mail berupa caci maki yang pedas. Namun aku cuek bebek. Card holder boleh menyalak, aku tetap membobol. Jika kartu yang kupakai sudah ketahuan, diblokir dan tidak bisa dipakai lagi, aku menggunakan nomor kartu kredit lain untuk meneruskan kejahatanku.

Suatu kali aku memakai kartu seorang wanita untuk kupakai transaksi. Ketika ketahuan, anehnya, sang pemegang kartu tidak mencaci-makiku seperti kebanyakan pemilik kartu kredit lain. Sebaliknya, dia mengirimkan pesan e-mail yang sangat simpatik, “May God forgive you!” Tidak hanya itu. Setiap Paskah dan Natal, pemilik kartu itu selalu mengirimkan kata-kata penghiburan dan ayat-ayat Alkitab yang menguatkan hatiku.

Apa yang terjadi. Aneh. Aku yang biasanya acuh tak acuh, kali ini gelisah dan tidak bisa tidur. Pemilik kartu itu benar-benar telah menumpukkan bara ke atas kepalaku. Air tuba yang kukirimkan ke­padanya dibalasnya dengan air susu. Sejak saat itu aku bertobat dan tidak melakukan praktik carding lagi.

(Xavier Quentin Pranata, seperti yang di-sharing-kan Risa kepadaku --bahana-online).
Previous
Next Post »

1 comments:

Write comments
tristan
AUTHOR
March 27, 2008 at 8:59 PM delete

terima kasih, sangat bermanfaat...

Reply
avatar